Minggu, 22 November 2009

Tip ketika anak muntah

Muntah merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak, terutama anak di bawah 1 tahun. Tapi kita harus tetap waspada jangan sampai kita tidak tahu bahwa muntah yang terjadi adalah tanda si kecil dalam kondisi tidak sehat.

Ini terjadi ketika my fia umur 8 bulan. Tepatnya hari minggu jam 6 sore sampai jam 12 malam, fiaku hanya muntah setiap kali di beri makan, minum atau disusui. Akhirnya kami telepon dokter dan dokter bilang langsung aja bawa ke rumah sakit. ya my fia harus menginap 3 malam dengan infus menempel di tangannya yang mungil. Sedih dan trauma melihat si kecil yang kurus karena dehidrasi, selalu menangis karena di tangannya selalu ada infusan yang menempel, hati meringis sewaktu perawat mengambil sampel darah dan itu membuat kita ga tega, bagaiman si kecil menangis keras, meronta, dan suntikan dengan tenang menyedot darahnya.

Sejak itu kami selalu waspada dan selalu memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

- seberapa banyak keluarnya muntah si kecil, kalau banyaknya sama dengan masuknya makanan atau minuman, wasapadalah.
- muntah berkali-kali setiap di beri makan atau minum
- bila dalam beberapa jam tidak buang air kecil.
- bibir atau mulutnya tampak kering
- lesu
- periksa ubun-ubunnya apa tampak cekung.
bila hal di atas terjadi hubungi dokter atau segera ke rumah sakit.

Perlu di ketahui bahwa muntah seringkali di ikuti infeksi. infeksi yang terjadi seperti pada saluran napas atas (ISPA).

Waspadalah ketika muntah di ikuti oleh demam, demam akan menyebabkan keluarnya sejumlah keringat. hal ini akan memperbesar kemungkinan dehidrasi. Tindakan yang bisa di lakukan adalah:
- kompres
- ganti cairan yang keluar dengan cara memberinya air putih untuk sementara jangan susu.
- memberi larutan elektrolit atau oralit

Tindakan di atas tidak akan berguna kalau anak masih muntah, apalagi ada bercak darah pada muntahnya. Yang paling aman segera hubungi dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar