Jumat, 21 Maret 2008

Tip hadapi Perkataan Anak yang tidak pantas

Tak terasa my fiaku sudah berumur 2,5 tahun. Aku masih sangat ingat bagaimana malunya ketika lebaran kami sekeluarga mudik dan menginap 4 (empat) hari di rumah eyang titin.

Dua minggu sebelum berangkat fia seperti bajak laut yang mendapat harta karun (antusias dan terus berceloteh), dia baru mendapat kata-kata yang membuat kami dongkol, karena begitu sering di ucapkan dengan clear. kata itu adalah OON dan BAONG. Tentunya kata ini juga di gunakan oleh suhunya yaitu Faisal.

Kata di atas menjadi popular di kalangan fia dan suhunya. Kalau kami menghardik, melarang, memarahi, atau melakukan hal yang menurut mereka para seleb tidak suka, maka akan terucap dari bibirnya "Ibu OON",
"Bapak BAONG". Kadang kita tidak melakukan apa-apa, tiba-tiba fia meledek dengan OON dan BAONG. Awalnya kami tidak peduli, kami hanya memberitahu apa itu OON dan BAONG.

"OON itu bodoh sayang, BAONG itu tidak nurut ama ibu dan bapak. jangan bilang seperti itu lagi karena tidak baik dan tidak sopan, apalagi sama orang tua kaya bapak, ibu, nenek, abah, uyut, tante, juga om"

Tapi.....sampai kami mudik fia tetap suka menggunakan the favorite word: OON dan BAONG.malah makin tepat penggunaannya, apalagi kalau tidak sesuai keinginannya. Eyang titin, om ike, ate neng, om deden, uyut atih dan uyut mamih selama 4 (empat hari) di ejek OON dan BAONG oleh anak kecil yang bernama Fila Khoirunnisa.

Sabar...sabar... dan terus memberi pengertian setiap kali fia bilang OON dan BAONG. Akhirnya kami bersatu untuk melawan the little outlaw dengan memberi ancaman, hukuman dan pujian.

"kita ga akan nemenin Fia"

"kita ga suka fia bilang gitu"


"sana pergi main sendiri"

"ini mang bawa fia"
(mang adalah monster menakutkan untuk fia, yang suka culik anak kecil)

"bawa pergi dari sini mang"

"masuk ke goa aja ya"
(goa adalah chamber gelap tempat yang paling menakutkan di rumah fila)

"kunci aja di kamar"

"fia harus minta maaf dan bilang bapak (TOP No.1 korban ejekan) baik"

"wah hebat" atau tepuk tangan
(syarat : kalau minta maaf dan bilang "baik" or "sayang")

Ya...kami terus berusaha dan tidak saja dengan fia tapi juga dengan suhunya faisal. faisal sendiri akhirnya sudah jarang bilang oon dan baong. malah dengan gaya seorang guru menasehati fia untuk tidak bilang oon dan baong lagi. but, baru sebulan kemudian fia jarang bilang oon dan baong.

Sekarang tidak sama sekali!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar